Stok Amerika Melonjak, Harga Minyak Berjangka Tertekan
Wednesday, May 01, 2024       05:30 WIB

Ipotnews - Harga minyak berjangka melemah, Selasa, memperpanjang kerugian dari sesi Senin, didorong lonjakan produksi minyak mentah Amerika, serta harapan gencatan senjata Israel-Hamas.
Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Juni, patokan internasional yang expired Selasa, ditutup turun 54 sen, atau 0,6%, menjadi USD87,86 per barel. Kontrak Juli yang lebih aktif melorot 87 sen menjadi USD86,33, demikian laporan  Reuters,  di Houston, Selasa (30/4) atau Rabu (1/5) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, menyusut 70 sen, atau 0,9%, menjadi USD81,93 per barel.
Kontrak front-month untuk kedua benchmark tersebut merosot lebih dari 1% pada penutupan Senin.
Produksi minyak mentah Amerika naik menjadi 13,15 juta barel per hari (bph) pada Februari dari 12,58 juta bph di Januari, peningkatan bulanan terbesar sejak Oktober 2021, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Sementara itu, ekspor meningkat jadi 4,66 juta bph dari 4,05 juta bph pada periode yang sama.
Persediaan minyak mentah Amerika melonjak 4,91 juta barel dalam pekan yang berakhir hingga 26 April, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa. Stok minyak diperkirakan turun sekitar 1,1 juta barel pada pekan lalu, menurut jajak pendapat  Reuters , Selasa. Data resmi dari EIA akan dirilis Rabu pagi waktu setempat.
Persediaan bensin menyusut 1,483 juta barel, dan sulingan melorot 2,187 juta barel.
Ekspektasi bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera tercapai meningkat dalam beberapa hari terakhir menyusul dorongan baru yang dipimpin Mesir untuk menghidupkan kembali perundingan yang terhenti antara keduanya.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa, berjanji untuk melanjutkan serangan yang telah lama dijanjikan di kota Rafah, Gaza selatan.
"Trader yakin sebagian risiko geopolitik telah dihilangkan dari pasar," kata Dennis Kissler, Vice President BOK Financial.
"Kami tidak melihat adanya pasokan global yang diambil dari pasar."
Serangan berkelanjutan yang dilakukan kelompok Houthi, Yaman, terhadap lalu lintas maritim di selatan Terusan Suez - yang merupakan jalur perdagangan penting - memberikan landasan bagi harga minyak dan dapat mendorong premi risiko lebih tinggi jika pasar memperkirakan terjadi gangguan pasokan minyak mentah.
Investor juga mencermati pertemuan kebijakan moneter dua hari oleh Komite Pasar Terbuka Federal Reserve ( FOMC ), yang dimulai Selasa.
Menurut FedWatch Tool CME Group, sudah bisa dipastikan FOMC akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan Rabu.
"Pertemuan the Fed juga mendorong beberapa keraguan jangka pendek," kata Yeap Jun Rong, analis IG, menambahkan bahwa kenaikan suku bunga dalam jangka waktu lebih lama dapat memicu penguatan dolar sekaligus mengancam prospek permintaan minyak.
Sejumlah investor dengan hati-hati memperkirakan kemungkinan yang lebih tinggi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase tahun ini dan 2025, karena inflasi dan pasar tenaga kerja tetap tangguh.
Menyeimbangkan pasar, output dari Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) menyusut sepanjang April, menurut survei  Reuters,  yang mencerminkan penurunan ekspor dari Iran, Irak, dan Nigeria dengan latar belakang pemotongan pasokan sukarela oleh beberapa anggota yang sepakat dengan aliansi OPEC + yang lebih luas.
Jajak pendapat  Reuters  menunjukkan harga minyak bisa bertahan di atas USD80 per barel tahun ini, dan analis merevisi perkiraan lebih tinggi karena ekspektasi pasokan akan tertinggal dari permintaan dalam menghadapi konflik Timur Tengah dan penurunan produksi oleh kelompok produsen OPEC +. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Tuesday, May 21, 2024 - 20:19 WIB
PPGL Dividen Tunai Rp 4 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 20:14 WIB
BRIS Dividen Tunai Rp 18,5470451 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 20:05 WIB
BTN Resmikan Sales Center di 3 Kota
Tuesday, May 21, 2024 - 18:35 WIB
PSSI Dividen Tunai Rp 48 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 17:52 WIB
Indonesia Market Summary (21/05/2024)